CHAPTER
4
LATAR
BELAKANG MEMBUAT EVENT
APA YANG MEMBUAT EVENT ITU SPESIAL
Apa yang membuat event menjadi spesial adalah karena event menciptakan pengalaman yang berada
diluar kebiasaan dari rutinitas kehidupan sehari-hari. Events diharapkan dapat menciptakan kesan yang abadi yang akan
diingat sepanjang masa oleh orang-orang yang hadir dengan cara yang dapat anda
rasakan.
Apa yang
membedakan event dari kegiatan biasa
adalah adanya sesuatu yang diluar kebiasaan rutinitas kehidupan
sehari-hari. Event biasanya
menyenangkan, merupakan peristiwa keramaian yang menjadikan hiburan,
kesenangan, dan sosialisasi sebagai fokus utama. Salah satu sasaran yang ingin
dicapai dari penyelenggaraan Events
adalah membangkitkan perasaan dan menciptakan pengalaman yang benar-benar unik.
Baik pengalaman berupa makan malam yang menyenangkan, pertunjukkan yang
menghibur maupun hanya kumpul-kumpul teman dan kerabat
Satu event yang diselenggarakan dapat
meliputi acara seperti pesta musik, gathering, olah raga, hobbi, meeting, seminar, upacara atau perjamuan
resmi, namun interaksi sosial dan kegembiraan peserta menjadi tujuan dan alasan
utama diadakannya event. Inilah
kenapa Events menjadi spesial. Karena
tidak seperti rutinitas sehari-hari, tujuan utama dari kebanyakan events adalah pengalaman akan
kegembiraan dan interaksi individu.
Satu
pemahaman penting untuk menciptakan sebuah event
adalah apa yang anda lakukan untuk acara tersebut dan apa yang anda harapkan
akan terjadi dari semua perencanaan yang telah dilakukan jauh sebelum tanggal
pelaksanaan event itu sendiri.
Perencanaan berada diatas segalanya untuk menciptakan pengalaman yang anda
inginkan. Sedikit yang anda lakukan, maka sedikit pula yang anda dapatkan.
Ada hubungan langsung antara perencanaan atau kurangnya perencanaan
dengan keberhasilan setiap event. Anda
akan benar-benar mendapatkan event
seperti yang direncanakan. Anda dapat menentukan keberhasilan event anda sendiri dengan memperluas
perencanaan dan melanjutkannya dengan pelayanan atau jasa yang membantu anda
dalam event tersebut.
HAL-HAL YANG PENTING
Bagi siapa saja
yang merencanakan events, khususnya
bagi mereka yang pertama kali menyelenggarakan event, terjebak ke dalam hal-hal yang tidak penting dan terlalu
bersemangat dalam perencanaan merupakan hal yang biasa dan sudah dapat diduga.
Namun terkadang kita tetap kehilangan fokus dan membuat diri kita secara
emosional terkuras seiring dengan waktu penyelenggaraan event, walaupun perhatian terbaik telah kita berikan.
Jika anda sudah
mulai terbebani oleh segala perencanaan sebaiknya anda coba lihat kembali
gambaran besarnya mengenai apa yang paling penting dan apa yang coba anda
selesaikan sangatlah menentukan untuk menyelenggarakan event dengan lancar dan tepat waktu. Kadang-kadang mencurahkan
seluruh perhatian pada detil dan aspek-aspek material event akan membuat diri mereka lari dan yang lain terkuras secara
emosi dengan semakin dekatnya tanggal pelaksanaan event.
Cara yang paling
baik untuk tetap menjaga semangat selama fase perencanaan adalah dengan menentukan
dari awal untuk fokus pada apa yang penting dan tetap menjaga gambaran besar
dalam benak anda dan tidak terlalu berusaha keras untuk hal-hal yang kecil.
Apa yang penting
bagi seseorang belum tentu bagi orang lain, namun tidak menentukan apa yang
penting bagi anda atau bagi event
yang akan dilaksanakan akan menyebabkan terkurasnya segala perasaan dan juga
finansial.
Pengalaman
bertahun-tahun dalam bidang event ini
telah mengajarkan saya bahwa banyak orang yang ingin event segera terlaksana dan segera berakhir. Sungguh menggelikan
setelah bersusah payah merencanakan event
namun mereka berharap event tersebut
segera berakhir.
Event
seharusnya menjadi salah satu pengalaman yang paling menyenangkan dan emosional
dalam hidup seseorang, tapi bagi sebagian orang mereka ingin event ini segera berakhir. Saya pun
bertanya dan mengobservasi pada mereka yang terbebani rencana event dan ingin segera berakhir ini.
Saya mendapati respon yang hampir sama. Berikut ini dua observasi besar yang
saya lakukan.
Kebanyakan orang
yang terbebani oleh rencana tidak pernah membicarakan mengenai apa yang
benar-benar penting bagi mereka atau bagi event
itu sendiri. Karena mereka tidak fokus pada gambaran besarnya mengenai apa yang
penting dan terjebak oleh sesuatu yang “Printilan”
yang tidak memiliki dampak yang lama dan mendalam untuk menghasilkan event yang sukses selain daripada hanya
pengendalian emosi dan menyibukkan diri. Beberapa orang yang menghabiskan
sumber daya untuk melaksanakan hal-hal kecil itu seringkali mengabaikan aspek
yang utama dalam menghasilkan atmosfir event
yang luar biasa dan mengabaikan aspek personal yaitu kegembiraan dari tamu yang
datang.
Dan yang kedua,
beberapa orang yang saya amati sangat fokus pada keuangan tentang apa yang
mereka belanjakan dan membiarkan hal ini sangat menguras perasaan sampai mereka
sakit pada hari event dilaksanakan.
Sedangkan yang lainnya yang saya amati sedemikian terbebani oleh keterbatasan
finansial sehingga mereka sedikit atau malah tidak memberi perhatian untuk
menghasilkan suasana yang luar biasa menyenangkan bagi pengunjung sehingga event menjadi membosankan dan
benar-benar tidak menyenangkan.
Hasil dari kedua
pengamatan tersebut sama, pelaksana event
yang terbebani, terkuras secara emosional, dan tidak benar-benar menikmati dari
potensi yang sebenarnya mereka miliki.
Kesimpulannya,
jika seseorang tidak memiliki gambaran yang jelas dan tepat mengenai apa yang
penting dari event mereka sendiri
dapat membawa diri mereka mengalami dilema atau perasaan terbebani. Oleh karena
itu event utamanya harus fokus pada
kehidupan individu dan bukan pada material yang digunakan untuk event. Tetap fokus pada tujuan dan aspek
yang paling penting dari event dan
tidak terbebani oleh kebutuhan. Perencanaan yang mendetil akan membantu membuat
hari pelaksanaan event menjadi
menyenangkan dan menjadi sebuah pertunjukkan yang luar biasa. Melihat kembali
apa yang penting bagi anda dan event
anda merupakan langkah paling awal untuk mencapai event yang benar-benar sukses. Tetap
fokus pada “Apa Yang Penting”, akan memastikan event anda berhasil dan juga menjaga kesehatan emosional anda.
BANTUAN ORANG-ORANG PROFESIONAL
Mengapa harus
mempekerjakan profesional? Bagi beberapa orang jawabannya sudah jelas dan yang
lain menjawab karena lebih cepat. Profesional biasanya terlatih dan
berpengalaman untuk mengadakan atau menjadi bagian event. Seluruh pengalaman, pemahaman akan detil, pekerjaan, bakat,
dan perencanaan yang dimiliki oleh seorang profesional siap digunakan untuk
melaksanakan event anda.
Mempekerjakan orang yang kurang berpengalaman dan dibawah standar akan
mengurangi pelayanan yang pada akhirnya akan mengurangi keberhasilan
keseluruhan event.
Beberapa bidang
jasa dibandingkan bidang yang lain akan terasa perbedaan yang mencolok jika
kita menggunakan entitas yang kurang pengalaman, kurang berbakat, dan kurang
kualifikasinya dibandingkan dengan menggunakan profesional. Jika kita
mengurangi biaya penyelenggaraan event
bisa menghemat dan merupakan hal yang penting, namun mengurangi kualitas dan
pengalaman yang dibawa seorang profesional pada event anda akan sangat menurunkan keberhasilan event dan akan dianggap tidak layak. Profesional yang sebenarnya
akan memberikan perhatian penuh pada detil sehingga akan membawa kenyamanan
pada yang tuan rumah yang akan mengontrak jasa mereka.
Yang seharusnya
dipahami adalah bahwa pemula, pekerja paruh waktu atau orang yang hanya
berdasarkan hobi (hobbyist) akan
memperoleh keuntungan berupa pengalaman dari acara yang anda selenggarakan.
Jika terpaksa melibatkan orang yang bukan profesional seperti itu pastikan
mereka tidak berada pada wilayah yang berdampak besar pada event anda. Biasanya kesalahan terbesar dalam mempekerjakan non
profesional adalah melibatkan mereka pada wilayah entertaintment. Saya telah mendengar dan melihat langsung cerita
buruk karena keseluruhan suasana yang dipersembahkan oleh entertainment yang tidak berkualitas dan tidak berpengalaman.
Secara keseluruhan
mempekerjakan profesional bisa jadi akan memakan lebih banyak biaya dari non
profesional, tetapi mereka umumnya memiliki kualitas pelayanan yang lebih baik
yang membuat sukses event secara
keseluruhan. Memang benar kalimat yang terkait
dengan special event bahwa
seseorang akan mendapatkan apa yang dia bayar. Mempekerjakan profesional
bukanlah sebuah keharusan bagi event
anda, namun tetap harus dipertimbangkan dengan serius.
MENGHEMAT BIAYA
Beberapa orang
yang mengeluarkan uang untuk penyelenggaraan event tidak punya gambaran dimana biaya bisa dikurangi dan biasanya
pemotongan anggaran pada wilayah yang salah akan sangat mengurangi atau bahkan
merusak keseluruhan event yang telah
direncanakan. Alasannya adalah kebanyakan pihak yang punya acara belum pernah
menjadi penyelenggara event sehingga
dalam banyak hal mereka berada dibawah kekuasaan ketidakberpengalaman dan
ketidaktahuan mereka. Sumber daya utama
yang kebanyakan tidak dimiliki oleh orang yang ingin menyelenggarakan event adalah pengalaman, pengetahuan dan pemahaman akan event.
PRIORITAS BIAYA
Jika anda sudah
menentukan tipe event, prioritas dan
pemahaman apa yang memberikan the biggest
bang for your buck (dampak terbesar dari uang yang anda keluarkan) untuk event tertentu yang telah direncanakan,
anda bebas menggunakan sumber daya yang bisa secara keliru dialokasikan pada
area yang tidak perlu atau tidak penting. Karena setiap event berbeda dan masing-masing orang memiliki selera yang berbeda,
maka seseorang harus menentukan apa yang menjadi sangat penting dari tipe event tertentu untuk meningkatkan
kesuksesan dan apa saja hal-hal yang tidak penting.
Jika event anda merupakan jamuan makan malam
maka yang menjadi fokus utama adalah hidangan makanannya dan bukan entertainment, sehingga makanan dan
pelayanannya seharusnya menjadi prioritas utama. Untuk itu maka seharusnya
disediakan pilihan menu terbaik. Biasanya event
perjamuan ini dilengkapi dengan musik baik itu jazz maupun klasik ringan yang
digunakan hanya sebagai latar dan bukan entertainment.
Jika event nya berupa pesta dansa, konser, gala (perayaan) atau resepsi pernikahan
dimana entertainment disewa untuk
menampilkan musik atau dansa yang memberikan suasana riang maka entertainment harus diletakkan sebagai
prioritas utama. Jika penekanannya pada entertainment
dan berharap tamu bersenang-senang, berinteraksi dan berdansa, maka mendapatkan
entertainment terbaik seharusnya
menjadi prioritas utama. Jika penekanannya pada kualitas entertainment maka anggaran seharusnya mencerminkan kualitas event yang didisain untuk dilaksanakan.
Jika fokus event pada seputar meeting, seminar dan presentasi maka layanan presentasional dan
audio visual yang menjadi prioritas utama.
Sekali anda
tentukan tipe event yang anda
harapkan dan apa yang menjadi prioritas, anda dapat memotong anggaran pada area
yang bukan menjadi prioritas atau area kritis dan meningkatkan anggaran pada
area yang akan memberikan anda biggest
bang for your buck. Beberapa event
terdiri dari beberapa elemen prioritas. Pada event-event tersebut harus ditentukan dengan lebih cermat urutan
daftar prioritas sehingga yang benar-benar menjadi prioritas adalah yang akan
memberikan biggest-band-for-their-buck
dan return terbaik dari investasi
yang telah ditanamkan. Jika hal itu sudah ditentukan maka harus komitmen pada
anggaran yang pantas dan sumber daya yang mencerminkan prioritas tersebut untuk
mendapatkan hasil event yang terbaik.
TAWAR MENAWAR
Ada proses tawar
menawar jasa dalam melakukan kontrak dengan profesional yang memiliki
antusiasme dan pengalaman untuk menyediakan pelayanan yang berkualitas dan
bernilai untuk event yang akan
diselenggarakan. Profesional akan memberikan pertimbangan, rencana,
mengorganisasi, menunjukkan dan mengikuti kesepakatan dan kewajiban yang ada
dalam kontrak. Tidak seperti non profesional, dimana hanya akan memberitahukan
pada anda mengenai apa yang ingin anda dengar dan bukan menyatakan hal yang
sebenarnya tentang apa yang akan dikerjakan dan yang tidak, profesional yang
sebenarnya cukup tegas untuk menyampaikan skenario faktual meskipun
kedengarannya tidak enak. Profesional akan mengambil risiko menyampaikan saran
profesionalnya yang kelihatannya bertentangan dengan apa yang anda pikirkan,
tetapi kenyataannya saran mereka selalu apa adanya dan faktual yang secara
langsung dapat meningkatkan event
anda sehingga akan memperoleh sukses seperti yang anda harapkan. Profesional
yang sebenarnya sering menghadapi risiko kehilangan klien karena melaksanakan
integritas daripada melebih-lebihkan presentasi untuk menghasilkan event yang luar biasa seperti yang klien
ramalkan. Profesional yang sebenarnya bukan tipe orang yang “oke bos”, tetapi
lebih pada sumber sebenarnya, jujur dan memiliki ide dan saran yang membantu.
Sedangkan jika
anda mempekerjakan non profesional dengan pelayanan murahan yang tidak “wah”,
menggunakan atribut yang keliru, kurang berpengalaman, dan kurang dapat
memahami apa yang seharusnya dilakukan, tidak ada proses tawar menawar. Tawar
menawar bukanlah cara untuk mendapatkan yang murah, tapi lebih pada bagaimana
penghematan yang dapat diperoleh dengan mempekerjakan profesional yang
benar-benar berkualitas untuk melaksanakan seluruh kebutuhan event dan mewujudkan segala apa yang diketahui seorang profesional. Apa yang
seseorang akan peroleh adalah apa yang seseorang bayar saat memilih untuk
mempekerjakan profesional dan bukan pemula atau amatir.”Seseorang tidak akan
mendapatkan apa yang dia tidak bayar.” Bayar sedikit akan dapat sedikit. Tidak
bayar ya gak dapet. Bayar profesional akan mendapatkan layanan profesional. Ini
yang berlaku.
APAKAH BIAYA ITU SEGALANYA?
Bagi beberapa
orang biaya adalah segalanya dan satu-satunya yang menjadi persoalan buat
mereka. Biaya seharusnya dipandang sebagai relatif terhadap keberhasilan event dan juga nilai dan kualitas
pelayanan yang seseorang terima. Seseorang yang berpikir biaya adalah segalanya
dengan mengabaikan nilai dan kualitas pelayanan sering mengabaikan keseluruhan
tujuan, tingkat pengalaman yang dibutuhkan, pengetahuan dan pelatihan
sebenarnya atau yang profesional sediakan sebagai pelayanan standar. Biaya
setiap pelayanan selalu bersifat relatif terhadap nilai dan kualitas dari
pelayanan tersebut yang meliputi pengetahuan, pelatihan dan pengalaman.
TIPE-TIPE PEMAHAMAN TENTANG BIAYA
Berkenaan dengan
biaya event umumnya ada tiga hal yang
berkenaan dengan mindset yang berlaku
dan tertanam dalam pikiran seseorang.
1. Pemboros
Over spender atau pemboros adalah individu yang membelanjakan
uangnya dengan cara yang serampangan tanpa banyak berpikir apakah sesuai dengan
rencana atau yang disarankan profesional tentang apa yang sebenarnya
diperlukan, sesuai fungsinya dan dengan tujuan yang benar untuk acara tertentu.
Seringkali klien mempekerjakan pelayanan yang mengatakan “ya” pada apapun yang
diajukan klien, tidak peduli bagaimanapun anehnya, dan tidak mengatakan pada
klien hal yang sebenarnya bahwa mungkin beberapa hal yang diajukan klien tidak
penting.
Pemboros akan membelanjakan dan membuang uangnya
untuk sesuatu yang malah akan mengacaukan dari pada melengkapi keseluruhan
skema dan tujuan event. Mereka akan
membuang uangnya untuk sesuatu yang sebenarnya malah akan mengurangi
efektivitas event. Over spender juga biasanya merupakan
orang yang over plan dan overly schedule sehingga menghasilkan
terlalu banyak yang malah menghasilkan mimpi buruk dari pada event yang signifikan.
Pemboros adalah individu yang berpikir bahwa mengeluarkan
uang lebih banyak berarti akan membuat event
menjadi lebih baik. Namun hal yag sebenarnya adalah bahwa seringkali malah
terjadi kelebihan produksi dan membuat event
menjadi seperti sirkus daripada menjadi sebuah acara yang elegan.
Hanya waktu yang lebih banyak yang dibenarkan jika
kita ingin menambahkan layanan untuk menambah nilai dan kualitas event secara keseluruhan. Bertambahnya
waktu diharapkan akan bertambah efektif.
2. Penimbang (The Purposeful
Spender)
Tipe kedua adalah orang yang mengetahui dan meneliti
nilai sesungguhnya dari sesuatu. Mereka mengambil keputusan penghematan
keuangan berdasarkan perbandingan dan pemahaman tentang nilai, kualitas, dan
pengalaman yang sebenarnya. Mereka paham bahwa pengeluaran merupakan bagian
penting untuk menciptakan dan menyelenggarakan event yang sebenarnya. Mereka juga tahu bahwa ada bandrol harga
yang dapat menghasilkan event yang
sangat bagus atau fenomenal.
Orang-orang seperti itu melaksanakan praktek standar
penghematan keuangan namun demikian mereka juga tahu kualitas yang mereka
inginkan dan akan mengeluarkan uang untuk mendapatkan hal tersebut. Mereka
membuat keputusan secara sadar untuk mendapatkan yang terbaik dari yang
tersedia bagi mereka. Individu ini tidak murahan dan tidak mengeluarkan uang
dengan cara yang memalukan, tetapi lebih baik dianggap sebagai pembeli yang
memiliki informasi.
Orang-orang ini menyeimbangkan dan tahu akan nilai
saat mereka melihatnya dan akan mengeluarkan uang berdasarkan keputusan yang
memiliki informasi. Mereka memiliki anggaran dalam benaknya dalam banyak hal,
namun meletakkan kualitas dan nilai sebagai prioritas dari pada anggaran
mereka. Mereka bertindak berdasarkan catatan keuangan dan bukan pada anggaran
yang ditentukan sebelumnya yang tidak fleksibel dan tidak realistis.
Purposes
spender ini
tahu apa yang penting dan akan memprioritaskan berdasarkan kepentingan
pelayanan tertentu dan bukan berdasarkan batasan anggaran yang tidak realistis.
Purposes spender mengendalikan
anggaran dengan rewel dan tidak mengizinkan anggaran untuk mengontrol mereka
jika kualitas dan nilai berada dalam risiko.
3.
Murahan (The Cheap or Under Spender)
Tipe ketiga adalah orang yang yakin murah berarti
hemat dan mereka mencoba meyakinkan diri mereka sendiri dan orang lain akan kenyataan
itu. Under spender membagi-bagi
individu sesuai dengan sumber daya yang memiliki, namun mereka yakin bahwa
semua keputusan dan pemahaman harus dilakukan dengan anggaran yang tidak
realistik yang diputuskan sebelumnya daripada memahami berdasarkan nilai pasar,
pengalaman, dan kualitas yang sebenarnya.
Slogan hidup mereka adalah, “Murah ya murah aja”.
Dan jika dihadapkan pada event
orang-orang ini akan merongrong keseluruhan event
dan terobsesi dengan biaya daripada nilai layanan yang mereka cari. Setiap
keputusan yang mereka buat atau mereka tekankan adalah berdasarkan harga murah.
Pikiran mereka terhadap event adalah
sesuatu yang berlalu begitu saja daripada menikmati perjalanan perencanaan dan
penciptaan event yang luar biasa.
Mereka sedikit atau malah tidak sama sekali
melakukan perbandingan pelayanan dan tidak memahami apa yang ingin mereka capai
dan kurang memahami mengenai standar kualitas dan pengalaman profesional.
Cheap spender ini juga benar-benar tidak
memahami tawar menawar yang sebenarnya meskipun berada dalam wewenang mereka.
Orang-orang ini lebih suka pelayanan yang tidak mengurangi uang mereka dengan
mengadakan acara murahan dan tidak ingin membelanjakan sumber daya yang cukup
untuk menampilkan acara dan staf yang pantas.
Under spender ini juga seperti over spender yang tidak fokus pada
realitas event dan pada kualitas
layanan yang memiliki sertifikatasi dan pengalaman. Juga hanya fokus pada uang,
bukan event dan orang-orang yang
bersungguh-sungguh menyediakan jasa untuk itu.
Perencanaan Event
Bagian penting dari event project manajement adalah perencanaan.
Ini merupakan proses pemikiran yang
menyesuaikan semua komponen bersama-sama. Termasuk pada peramalan setiap
masalah yang akan muncul dan solusinya. Bagaimanapun untuk dapat melihat semua
masalah merupakan hal yang mustahil. Lebih realistis dengan menganggap
perencanaan event sebagai metode
untuk mengurangi jumlah masalah yang akan timbul. Dengan anggapan ini tujuan
perencanaan event adalah untuk
merencanakan semua tugas yang dapat direncanakan sehingga perubahan dan masalah
yang tidak terduga dapat ditangani dengan suatu cara yang terfokus. Meskipun
kebanyakan aspek yang berkenaan dengan event
dapat diorganisasikan, tetapi tetap saja selalu ada yang tidak terduga dalam
persiapan event yang memang
berubah-ubah.
Event Project
Life Cycle
Pelajaran dasar
dari perencanaan event adalah akan
selalu terjadi perubahan selama pengorganisasian event. Misalnya jumlah staf yang akan semakin banyak menjelang event. Beberapa event company dimulai dari dua orang pada tahap konsep awal sampai
kemudian menjadi ratusan staf dan relawan pada hari pelaksanaan event. Konsep yang menyatakan bahwa event memiliki siklus merupakan sebuah
metafora yang menunjukkan perubahan dan pengembangan perencanaan dan implementasi.
Diagram dibawah ini menunjukkan event
project life cycles.
Event
dimulai dari sebuah konsep atau ide, pertanyaan pertama yang diajukan adalah
“apakah mungkin?” Kemungkinan ini menjadi umpan balik bagi konsep dan begitu
terus sampai konsep dikembangkan. Sekali terlihat mungkin, perencanaan event sudah dapat dimulai. Namun hal ini
bukan merupakan model linear atau mekanis. Perencanaan dapat mengungkap peluang
atau risiko yang diperlukan untuk memodifikasi konsep event. Aspek yang sudah direncanakan dapat diimplementasikan
sementara area lain masih dalam tahap perencanaan. Sebagai contoh promosi sudah
dapat dimulai sebelum perencanaan lokasi. Ada beberapa aspek yang sudah dapat diselesaikan sementara yang lain baru
dimulai.
Hal-hal seperti risiko, konten, dan biaya sebagaimana juga jadwal
kegiatan harus dikelola selama siklus. Risiko dapat sangat berbeda sepanjang
siklus event project. Hal ini berarti
bahwa perencanaan event bukanlah
dokumen statis. Satu-satunya kepastian yang ada hanyalah perubahan. Perubahan
internal meliputi penambahan jumlah staf dan semakin banyaknya kontrak
manajemen, yang melibatkan lebih banyak pemasok. Perubahan internal juga bisa
tidak terduga. Event company bisa
saja melaksanakan event lain,
sementara satu event sedang dalam
tahap perencanaan. Sedangkan perubahaan eksternal bisa saja merupakan perubahan
yang biasa terjadi berkenaan dengan venue
atau malah dalam skala yang lebih luas misalnya perubahan nilai tukar mata
uang.
Perubahan apapun yang terjadi, event
tetap harus dilaksanakan dalam batasan-batasan yang ditetapkan oleh klien,
seperti keuntungan yang diinginkan, atau isu etika dan hukum. Bentuk siklus event yang diselenggarakan sebelumnya
akan menentukan tujuan event. Ada
juga batasan yang tidak nampak seperti budaya kerja klien.
Skala
Perencanaan event bisa saja dituliskan hanya dalam
satu lembar kertas atau malah tertulis dalam satu buku. Ini tergantung pada
tingkat perincian atau skala perencanaan. Tingkat perincian akan tergantung
pada faktor berikut:
- Kompleksitas event
- Skala event
- Keterbiasaan event
management, staf and pemasok pada jenis event
- Persyaratan legal dan stakeholder
- Waktu dan sumber daya lain yang dialokasikan pada
tugas perencanaan
Proses penulisan
rencana membantu dalam membuat struktur event.
Ini juga merupakan perangkat komunikasi dan menjadi dasar proyek dimana event dapat diukur. Hal ini bukan hal
yang ajeg, melainkan butuh perbaikan-perbaikan selama proses siklus event.
Risiko
Merupakan sebuah
risiko jika rencana tertulis dijadikan master event daripada dijadikan sebuah metode untuk menghasilkan event yang sukses. Prosedur Penilaian -> Rencana -> Implementasi -> Evaluasi merupakan tindakan yang terlalu
menyederhanakan rangkaian yang kompleks dari proses yang tumpang tindih. Saya
percaya bahwa hal ini menjelaskan sikap diamnya event manager untuk menciptakan pernyataan misi dan tujuan. Dalam
lingkungan event management yang
berubah cepat ini, hal tersebut dapat dengan mudah menjadi beban bagi event management. Cukup untuk dilakukan
tanpa meninjau kembali dan mengerjakan ulang semua tujuan.
Sehingga ada
kecenderungan dalam penulisan akademis event
management untuk melihat perencanaan sebagai obat mujarab bagi semua
masalah event. Mereka menekankan
bahwa kegagalan utama sebuah event
merupakan hasil dari perencanaan yang buruk. Hal ini terus menerus diajarkan
dan menjadi sesuatu yang terus diingat. Jika perencanaan dianggap sebagai
peramalan dari semua masalah yang belum terjadi maka, dengan kenyataan itu
sendiri, tidak akan pernah ada perencanaan yang cukup.
Dalam dunia event organising yang nyata, perubahan
dan masalahnya bisa muncul dari mana saja. Bisa saja pejabat setempat tidak
menyukai event dan membatalkannya
atau semua peralatan event yang
dikirim tidak sampai pada venue yang
ditentukan.
Hasil dari setiap
perubahan dalam sebuah sistem yang kompleks membuat sejumlah variabel yang
terkait tidak dapat diprediksi. Sebagai contoh, jika ada 200 tugas yang harus
dilakukan untuk melaksanakan event
dan satu tugas mengalami perubahan atau satu tugas baru disisipkan, maka
hubungan antara semua tugas tersebut dapat berubah sebanyak 200 x 199 hubungan,
yang dapat mengubah seluruh hubungan dan seterusnya tanpa batas. Dengan kata
lain perubahan kecil dapat dengan mudah menghasilkan hal yang tidak terduga.
Seperti yang dinyatakan oleh Deitrich
Dorner dalam The Logic of Failure,
perencanaan dapat menjadi alasan untuk tidak bertindak. Dengan sebuah ironi dia
menyatakan:
The attempt to
escape the uncertainty of a complex situation can take the form of flight to
the high ground of minute , detailed planning, preferably fortified by
mathematical formulas, for what we arrive at by calculation is bound to be
right.
Dalam situs ini terdapat saran pada area yang
dapat direncanakan. Proses ini dijelaskan pada bagian project manajement
dan pengetahuan tentang hal ini tersebar di bagian yang lain.
Event Office
Terdapat
kecenderungan dalam organisasi besar untuk mengkonsolidasi semua fungsi event yang terkait kedalam sebuah event office. Semakin penting penyelenggaraan
sebuah event terhadap tujuan
perusahaan atau organisasi pemerintahan, maka semakin mungkin untuk memiliki
ketrampilan dan pengetahuan yang lebih mudah diperoleh dan dipahami.
No comments:
Post a Comment