CHAPTER 3
PENGEMBANGAN SKILLS/KEAHLIAN
Menjadi seorang event manajer
atau event organizer adalah sebuah
tantangan yang cukup berat, dia adalah seorang sutradara, seorang dirijen dan
seorang pengarah bagi timnya untuk menjalankan proyek yang akan dikerjakan dari
mulai nol hingga event tersebut sukses, yang merencanakan dari hal-hal yang
detil hingga tujuan besar dalam sebuah event. Di organisasi dan dilapangan dia memiliki
sifat-sifat yang kompleks yang harus dihadapi, seperti deadlaine, crahs
program, negoisasi, kreativitas, penengah, komitment, pelayanan, target dan
lainnya. Oleh
karenanya seorang event manager
sepatutnya belajar tentang keahlian dan ketrampilan yang bervariasi.
Merencanakan sebuah eventt adalah event itu sendiri, karena 60 persen event
merupakan perencanaan. Tugas anda adalah mengorganisasi suatu event bahkan
mulai dari hal yang tidak kita ketahui. Klien kita mungkin datang kepada kita
hanya dengan beberapa kalimat, misalnya : tolong bikinkan saya event launching
produk yang sifatnya ”wah” dengan target pengunjung kelas bawah, atau mungkin
hanya dengan kalimat : bisa bikin konser
bon jovi, mas? Dan lain sebagainya. Klien dan sponsor kebanyakan datang kepada
kita dengan ide-ide dasar yang harus kita oleh menjadi ide yang mudah dipahami,
dari khayal menjadi nyata, dari rumit menjadi sederhana dan dari tidak tampak
menjadi tampak. Dan ini yang menjadi tugas seorang event manajer. Seorang event
manajer harus pertama kali medisain basic framework, setelah itu menyiapkan
rencana marketing, mencari sponsor, logistik, lokasi, site plan, desain,
hubungan dengan vendor, performer, undangan, tiket, menu, sound, lighting,
transportasi dan hal-hal lain yang bertujuan untuk mensukseskan event dan
tujuan perusahaan.
Bagi orang-orang yang bekrja kepada sebuah perusahaan, biasanya ada
tahaptahap tertentu yang harus dilewati sebelum menjadi seorang event manajer,
mulai dari trainee, event promotions, crew, event coordinator, stage
coordinator, event programmer hingga menjadi event manajer.
Di Indonesia khususnya masih sangat jarang ditemukan gelarr akademis yang
berkaitan dengan event, atau sebutlah sarjana event. Saat ini pendidikan yang
berkaitan dengan event tepencar-pencar sesuai dengan bidangnya masing-masing,
misalnya desain, lighting, publik relations dan lainnya.
Telepas dari back gound apa saja yang dihasilkan dari pendidikan formal,
seorang event manager harus mengetahui skils-skilss yang diperlukan, sehingga
semakin banyak keahlian yang dimiliki akan semakin memudahkan tugasnya sebagai
seseorang yang ahli dalam bidang event.
Analytical/Critical thinking and problem solving - skills ini
merupakan keharusan jika anda berkecimpung dalam bidang event. Anda harus
mengetahui apa itu masalah dan dari mana datangnya permasalahan, apa yang
berpotensi menimbulkan masalah dan bagaimana cara memecahkannya. Dengan pengetahuan yang
analitis dan kritis anda diharapkan mampu berpikir bagaimana cara agar tidak
terjadi masalah di kemudian hari. Yaitu
dalam mengelola sebuah event.
Client/Customer service orientation – yaitu kemampuan untuk mengelola apa yang dibutuhkan
oleh konsumen terhadap kita. Sering kali kita berpikir bahwa apa yang kita
tawarkan kepada klien adalah yang terbaik bagi mereka, tapi pada kenyataannya
banyak apa yang dimaui oleh klien lebih besar dan lebih indah dari yang kita
tawarkan kepadanya. Jadi anda merupakan orang yang percaya oleh klien untuk
membantu tugas-tugasnya, sehingga sangat penting membangun kepercayaan dan
respek terhadapnya.
Good negotiation skills – negoisasi adalah sebuah seni sebagai seorang
pedagang dimana ada penjual dan pembeli. Negoisasi tidak melulu terhadap harga,
tapi disini negoisasi mencakup terhadap sumber daya, kemampuan meyakinkan
klien, crash program dan lainya.
Ability to work under pressure and meet deadlines – seorang event manager harus dapat mengelola tekanan
dan deadline dengan tenang. Event merupakan sebuah project yang dalam perencanaan dan
pelaksanaannya tidak selalu sejalan. Dalam kenyataannya pada saat perencanaan
dimulai banyak sekali hambatan dan perubahan yang terjadi sehingga membutuhkan
kesabaran, ketenangan dan menjadi motivator bagi yang lainnya. Ahkan disaat
genting pun seorang event manager tidak boleh terlihat panik didepan anak buah
apalagi kliennya, dia harus mampu bersikap calm dan cool, menunjukkan ahwa
semua peekerjaan masih under control dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa,
sehingga tidak mempengaruhi hal-hal lain yang berdapak buruk bagi tim dan
klien.
Teamwork, facilitation and
co-operation – bekerja sebagai tim sangatlah berbeda dengan bekerja sendirian atau
berduaan. Bekerja dengan tim berarti bekerja dalam banyak kepala, banyak
kemauan dan banyak perbedaan. Tetapi seperti filosofi dalam sebuah kapal, bahwa
nahkoda harus memberikan arahan yang efektif
kepada anak buahnya untuk berkerja dan menyelesaikan tugas fungsinya dan
dapat bekerja sama dengan fungsi lain sehingga tujuan dan arah organisasi
dengan jelas dan efektif dapat dicapai.
Planning, co-ordination and
organisation – ini adalah kemampuan untuk mengkoordinasikan satu untuk semua,
memberikan arahan, merencanakan sesuatu bagi tim dan pendelegasian tugas yang
dicantumkan dalam organisasi yang dibuatnya.
Good networking skills – event manajer tidaklah
dapat berdiri sendiri, dia harus menadi bagian dari sebuah komunitas yang
bersangkutan. Artinya dia harus dapat menjalin network dengan artis, supplier,
komunitas dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment